Film Daun di Atas Bantal menceritakan kehidupan tiga anak jalanan,
yang bernama Heru, Sugeng, dan Kancil, beserta ibu angkat mereka, Asih.
Mereka hidup miskin di tempat yang kumuh. Di awal cerita, film ini juga
menggambarkan kehidupan anak jalanan dengan menampilkan kegiatan
anak-anak jalanan yang sebenarnya tidak pantas untuk dilakukan oleh
anak-anak seusia mereka, seperti merokok, menindik tubuh, mencuri,
menghisap lem, dan minum minuman keras buatan mereka sendiri. Heru,
Sugeng, dan Kancil yang merupakan anak jalanan memiliki kegiatan yang
jauh berbeda dengan masyarakat pada umumnya. Mereka mencari uang dengan
cara merebut bantal anak jalanan lain yang berisi uang. Pada bagian awal
cerita diceritakan bahwa Heru dan Kancil mencuri bantal anak jalanan
lain. Pada saat perjalanan pulang ke rumah mereka dengan menggunakan
kereta api, mereka berebut bantal tersebut. Kancil yang berhasil
mendapatkan bantal segera lari ke atas atap gerbong kereta api. Namun
ternyata hal itu membuatnya celaka. Ia menghantam dinding terowongan dan
tewas. Setelah kejadian itu, film ini kembali menceritakan kehidupan
anak jalanan. Pada bagian tengah cerita diceritakan bahwa Heru secara
tiba-tiba memiliki banyak uang dan memberikan banyak hadiah kepada Asih,
ibu angkatnya. Namun setalah itu, Heru dibunuh dan menjadi salah satu
korban mafia asuransi. Setelah terbunuhnya Heru, film mulai terfokus
pada kehidupan Sugeng dan Asih. Bagian akhir cerita menceritakan tentang
buruknya keamanan dalam kehidupan kaum miskin ditandai dengan
terbunuhnya Sugeng karena peristiwa salah tusuk. Di akhir cerita juga
diceritakan nasib tragis Sugeng yang tidak dapat dikuburkan karena
Sugeng tidak terdaftar sebagai warga di daerah tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar